Kamis, 25 April 2019

Jendi Sang Komposer SMK Al Fatih




Kepemimpinan Jendi sebagai Kepala Sekolah di SMK Al Fatih berhasil meningkatkan produktifitas Afater  di sejumlah Bidang. Alhasil, keberadaan Afater menjadi objek sorotan yang kian santer di wilayah Terisi. Pria yang akrab disapa Jendi  itu merupakan lulusan Sekolah Tinggi Pangeran Dharma Kusuma Segeran dengan gelar Sarjana Pendidikan.

Sebelum dipercaya menjadi Kepala Sekolah, Jendi sudah berkecimpung di dunia pendidikan sejak 2006. Kala itu ia menjadi tenaga pengajar honorer di salah satu SMP Swasta di wilayah Manggungan Terisi. Di sana ia juga telah menjabat sebagai wakasek bidang kurikulum. Ketidak harmonisan dengan pimpinan mengantarkan Jendi mengganti instansi pendidikan yang  ia geluti. Tak butuh lama, ia kembali menjabat sebagai wakasek bidang kurikulum di SMK Swasta di Karangasem Terisi. Dengan kemampuannya, bersama rekan sejawat ia membangun dengan laju yang meyakinkan.  
Pergantian manajerial atas di sekolah tersebut kembali mengharuskan Jendi hengkang. Ketidakharmonisan mengantarkan tidak hanya Jendi namun 90 % tenaga pendidik mengentaskan diri dari SMK Tersebut.


Babak baru perjalanan karir Jendi dimulai. Menggenggam mimpi yang besar di bidang pendidikan, bersama rekan seperjuangan lainnya, mereka mencoba peruntungan dengan berniat membuat Yayasan dan Sekolah baru sendiri. Akhirnya berbekal kebersamaan terbentuklah Yayasan yang digawangi kumpulan mereka. Namun perjalanan tak menjadi kian mulus, limit keberadaan jumlah SMK di wilayah Indramayu mengharuskan Jendi dan kawan-kawan berhenti bermimpi memiliki sekolah sendiri.
Dan di sela sela perjuangan yang terus dilakukan, akhirnya Tuhan memberikan dukunganNya. Dengan begitu panjang penuh lika-liku Jendi mendapat kepercayaan untuk menangani salah satu SMK Swasta di Terisi. SMK itu adalah SMK Al Fatih Terisi. Keberkahan itupun menghampiri beberapa rekan lainnya, tiga dari belasan rekan juga mendapat kepercayaan yang sama. Mereka mendapat mandat menjadi Kepala Sekolah dengan wilayah yang berbeda.



Di bawah kepemimpinannya, SMK Al Fatih mengalami sejumlah perubahan penting. Penambahan siswa secara signifikan, Penyelenggaraan KBM yang kian proporsional, Penambahan jumlah tenaga pendidik dan kependidikan, pengadaan lapangan, penantaan lingkungan, keikutsertaan di bidang sosial dan lain-lain.

Penyelenggaraan pendidikan Afater membawa misi penyetandaran kemampuan peserta didik sesuai dengan kompetensi keahlian, menyegerakan Afater membenahi bidang perlengkapan praktek sesuai Kompetensi Keahlian. Menginjak semester ke dua masa kepemimpinanya, Jendi telah melengkapii SMK Al Fatih dengan perangkat komputer yang memadai. Menambah fasilitas WiFi free untuk kegiatan peserta didik. Dan berencana menambah peralatan perbengkelan.

Selain itu, Jendi juga dapat merealisasikan bebas biaya total untuk peserta didik yang tidak mampu.


Tak hanya itu, progres kepemimpinan Jendi di SMK Al fatih dalam menata lingkungan sekolah untuk menjadi rumah ke dua bagi peserta didik yang nyaman terus digalakan. Program penanaman 100 pohon Pucuk Merah bukan hal yang kecil. Tapi memiliki lingkungan yang asri jauh lebih besar dari itu.

Nama Jendi menjadi sorotan di Terisi saat ia berhenti dari instansi lamanya dengan predikat negatif, namun apa yang dicapai olehnya sekarang telah menetralisir predikat itu bahkan ia merasa yakin akan mampu melewati pencapaiannya dibandingkan masa yang dulu.


Sederet pencapaian tersebut membawa Jendi menantang dirinya juga tim, untuk jauh lagi bisa berkontribusi di Terisi dalam bidang Pendidikan khususnya tingkat SMK.

Apa yang bisa dilakukan Jendi sang Komposer dalam mempersiapkan Afaternya di tahun ajaran 2019/2020? Mampukah meningkatkan eksistensinya? Kita lihat nanti?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar