Selasa, 22 September 2020

KEWIRAUSAHAAN

 

KEWIRAUSAHAAN

 

Pengertian Wirausaha

 

Etimologi kata wirausaha adalah berasal dari kata “wira” dan “usaha”. “Wira” berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Kata “wira” juga digunakan dalam kata “perwira”. Sedangkan “usaha” berarti “perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan”. Jadi, secara etimologis/harfiah, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang melakukan perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan.

 

Seorang wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi realita.

 

Karakter Wirausaha

 

Karakter wirausaha yang harus dimiliki oleh seorang yang ingin menjadi wirausahawan agar sukses dalam menjalankan usahanya diantaranya adalah:

1.      Kreatif

Kemampuan seseorang untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan pola pikir dan tindakan yang berbeda.

2.      Inovatif

Proses menghasilkan sesuatu gagasan atau penemuan baru yang dapat diterima atau dijual ke masyarakat. Terkadang inovasi itu berupa ide yang sederhana dan sepele, asal merupakan sesuatu yang atau sesuatu yang lebih baik dari yang sudah ada.

3.      Berani

Seorang wirausaha harus memiliki sifat berani dalam mengambil keputusan dan juga berani dalam mengambil resiko tentunya dengan perhitungan yang cermat.

4.      Kepemimpinan

Karakter kepemimpinan berarti seorang wirausaha harus bisa mengelola dan mengatur bisnisnya dalam mencapai tujuan.

5.      Mampu berkomunikasi

Seorang wirausaha harus mampu menyampaikan gagasan dan pesan baik secara internal (kepada karyawan) maupun secara eksternal kepada mitra usaha.

6.      Kerjasama

Kemampuan untuk menjalin hubungan baik dengan beberapa pihak dalam menjalankan usahanya. Itu artinya ia harus mampu bergandengan tangan untuk melangkah bersama-sama.

7.      Mandiri

Seorang wirausaha adalah pribadi yang mandiri, tidak menggantungkan masa depannya pada orang lain.

8.      Percaya diri

Percaya pada kemampuan diri itu sangat penting. Rasa percaya diri ini yang menyebabkan ia mantap dalam melangkah dan mewujudakan impiannya.

9.      Jujur

Jujur merupakan akar dari semua karakter. Seberapa hebat kemampuan yang dimiliki oleh seseorang, bila tidak memiliki kejujuran, maka semua akan sirna, kepercayaan orang lain terhadap diri kita akan hilang.

10. Pantang menyerah

Karakter pantang menyerah penting terutama saat menghadapi resiko kegagalan. Dalam proses dinamika menjalankan usaha banyak lika liku yang dihadapi. Kegagalan satu ke kegagalan berikutnya. Gagal dan bangkit lagi.

Karakter wirausaha menurut Bygrave ada sepuluh, dikenal dengan 10 D, yaitu sebagai berikut:

1.      Dream : memiliki keinginan untuk mewujudkan impian di masa depan

2.      Decisiviness : mampu membuat keputusan secara cepat dan tepat

3.      Doers : melakukan tindak lanjut terhadap keputusan yang diambil

4.      Determination : melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian, tanggung jawab dan pantang menyerah

5.      Dedication : memiliki dedikasi yang tinggi dan rela berkorban

6.      Devotion : tidak mengenal lelah, fokus dalam memperhatikan bisnisnya

7.      Details : mampu menganalisa secara rinci sampai ke hal-hal kecil

8.      Destiny : mampu merumuskan tujuan yang hendak dicapai

9.      Dollars : uang bukan semata-mata tujuan yang hendak dicapai

10.  Distribute : mampu mendistribusikan atau membagi tugas, wewenang dan kepemilikan kepada orang lain.

 

Peran wirausahawan dalam perekonomian

 

Peran wirausahawan dalam perekonomian, antara lain sebagai berikut.

1.      Membuka Lapangan Kerja

Dengan jiwa wirausaha, faktor-faktor produksi dapat dikombinasikan sehingga dapat menghasikan produk baru. Dengan adanya produksi maka kesempatan kerja menjadi Iebih terbuka dan hal ini memberikan peluang bagus untuk mengurangi tingkat penganguran.

2.      Meningkatkan pendapatan nasional

Dengan munculnya produk-produk baru, baik berbentuk barang maupun jasa, dapat memberikan sumbangan bagi naiknya pendapatan nasional melalui peningkatan jumlah produksi barang dan jasa.

3.      5) Mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial

Dengan munculnya banyak kesempatan berproduksi maka kesenjangan antara masyarakat yang berpenghasilan tinggi dan masyarakat yang berpenghasilan rendah dapat dikurangi.

4.      Mendorong terciptanya masyarakat adil dan makmur

Dengan makin banyaknya wirausahawan yang dapat mengolah kekayaan alam, berarti akan membuka peluang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang sekaligus akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

5.      Penghasilan berupa devisa

Wirausaha yang bergerak dalarn produksi barang dan jasa yang diekspor akan memiliki peran dalam menghasilkan devisa.. Dengan demikian, perkembangan ekonomi nasional dapat dipercepat.

6.      Pengadaan Penanaman Modal (Investasi) Dalam Negeri

Dengan makin besarnya investasi dalam negeri, selain makin menambah produksi nasional juga akan mengurangi ketergantungan terhadap investasi asing. Semuanya ini akan membuat makin tangguhnya perekonomian nasional.

7.      Penghasilan Berupa Pajak

Wirausaha yang memiliki usaha maju dan besar merupakan pembayar pajak yang besar pula. Pajak yang dikumpulkan merupakan sumber penerimaan negara yang bermanfaat bagi usaha memajukan perekonomian nasional.

 

Perilaku Kerja Prestatif

Seorang wirausahawan harus berbuat dan bekerja prestatif. Bekerja Prestatif artinya seorang wirausahawan selalu berambisi ingin maju di segala bidang. Wirausaha yang kerjanya secara prestatif, memiliki kegemaran dan kegilaan pada pekerjaan, usahanya atau bisnisnya. Di sini seorang wirausahawan memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya atau tugasnya. Segenap kemapuannya dicurahkan sepenuhnya pada kemajuan usahanya atau bisnisnya. Perilaku kerja prestatif adalah perilaku yang selalu ingin maju dan antusias.

 

Menurut Zimmerer, karakteristik wirausaha yang berhasil karena bekerja secara prestatif adalah :

1.      Memiliki kemampuan memimpin

2.      Komitmen tinggi terhadap pekerjaannya

3.      Bertanggung jawab

4.      Motivasi untuk lebih unggul

5.      Kreatif dan fleksibel

6.      Mempertahankan minat kewirausahaan dalam dirinya

7.      Yakin pada diri sendiri

8.      Berorientasi pada masa depan

9.      Mau belajar dari kegagalan

10.  Peluang untuk mencapai obsesi

11.  Toleransi untuk mencapai risiko ketidakpastian

 

 

Minggu, 20 September 2020

PKK MATERI PRODUKSI MASSAL

 

PRODUKSI MASSAL

 

Pengertian Produksi Massal

Produksi adalah kegiatan menambah nilai guna suatu suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.

Sedangkan massal berarti mengikut sertakan atau melibatkan banyak orang.

Sehingga produksi massal adalah kegiatan memproduksi barang tertentu yang sudah ditentukan standar spesifikasinya dalam jumlah besar melalui serangkaian operasi yang sama dengan produk sebelumnya.

 

Ciri-ciri Produksi Massal

Ciri-ciri produksi massal antara lain sebagai berikut:

1.      Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar

2.      Biaya perunit rendah

3.      Bertujuan menguasai pasar

4.      Dijual di pasar bebas

5.      Hampir tidak ada variasi produkf

6.      Harus ada stok untuk memenuhi kebutuhan saat massa tunggu

Bila terjadi kelebihan produk (over production) perusahaan akan memaksa pasar dengan melakukan promosi, discount, hadiah dll, agar produk cepat terserap.

 

Kelebihan dan Kekurangan Produksi Massal

Kelebihan:

1.      Hemat biaya

2.      Efisiensi waktu

3.      Tingkat keakuratan tinggi

4.      Tingkat produksi cepat

Kekurangannya :

1.      Kegiatan produksi sangat kaku

2.      Kurang beragamnya variasi produk

3.      Biaya mesin mahal

4.      Tidak ada jaminan produk akan laris di pasaran

Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi dapat diartikan sebagai proses untuk memproduksi barang pada suatu periode sesuai yang telah dijadwalkan melalui pengelolaan sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan. Perencanaan produksi berguna untuk mengarahkan seluruh aktivitas rutin tenaga kerja.

Ruang Lingkup Perencanaan Produksi

Menurut Sukaria Simulingga (2013), perencanaan produksi meliputi kegiatan-kegiatan berikut:

1.      Mempersiapkan rencana produksi

2.      Membuat jadwal penyelesain produk

3.      Merencanakan produksi dan pengadaan bahan dari luar

4.      Menjadwalkan proses operasi tiap unit

5.      Menyampaikan jadwal pada pemesan

Tujuan dan Fungsi perencanaan Produksi

Tujuan:

1.      Meminimalkan biaya serta memaksimalkan keuntungan

Salah satu tujuan perencanaan produk massal. yaitu meminimalkan biaya produksi dan memaksimalkan keuntungan.Dengan membuat perencanaan produk,maka akan dioptimalkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses produksi,seperti penyediaan bahan baku,tenaga kerja dan yang lainnya

2.      Memaksimalkan kepuasan pelanggan

Tingkat kepuasaan pelanggan terhadap produk merupakan tujuan dari perencanaan semakinbesar tingkat kepuasaan pelanggan terhadap produk,maka semakin mudah bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan, sebaliknya semakin pelanggan tidak puas terhadap produk, maka akan semakin sulit bagi perusahaan mendapatkan keuntungan dari produk tersebut.

3.      Meminimalkan perubahan nilai produksi

Perencanaan produksi yang tepat akan menimbulkan resiko kehilangan nilai produksi suatu produk,contohnya,perusahaan bahan baku di gudang harus di produksi sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.

4.      Meminimalkan perubahan tenaga kerja

Perencanakan produksi yang baik juga akan menentukan berapa banyak tenaga kerja yang harus digunakan untuk menghasilkan suatu produk. Dengan perencanaan yang berkaitan dengan tenaga kerja tersebut,maka biaya tenaga kerjapun bisa diminamalkan.

5.      Memaksimalkan perlengkapan dan inventaris pabrik

Dengan perencanaan produk yang baik berarti penggunaan perlengkapan yang terdapat dalam pabrikpun di maksimalkan

Fungsi:

1.      Menjamin rencana produksi dan pemasaran produk

Perencanaan yang tepat mampu memudahkan perusahaan untuk menjamin rencana penjualan produk kepada konsumen sesuai dengan rencana yang tepat.

2.      Mengukur kapasitas produksi yang konsisten terhadap rencana produksi

Perencanaan produksi sangat tepat digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan mampu untuk memperproduksi barang serupa dari waktu ke waktu.

3.      Alat untuk memonitor hasilproduksi

Fungsi lainnya dari pembuatan perencanaan produksi, yaitu memudahkan perusahaan dalam memonitor hasil produksinya secara akurat.