Rabu, 16 September 2020

TBSM X

 

A.     KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap manusia, maupun yang berhubungan dengan peralatan, obyek kerja, bengkel tempat bekerja, dan lingkungan kerja, secara langsung dan tidak langsung. 

Keselamatan kerja dapat dinyatakan sebagai sesuatu yang menjamin keadaan, keutuhan, kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani manusia, serta hasil karya dan budayanya tertuju pada keselamatan masyarakat pada umumnya  dan pekerja.

 

B.      Bahan Bakar dan Minyak Pelumas

Di dalam workshop Otomotif (BENGKEL) biasa terdapat bahan bakar dan minyak pelumas seperti bensin atau premium, solar dan adakalanya minyak tanah, oli dan gemuk. Bahan ini dipergunakan untuk percobaan menghidupkan mesin maupun sebagai bahan pencuci. Penyimpanan bahan bakar haruslah di tempat yang tertutup, dan jauh dari nyala api maupun cahaya yang keras. Bahan bakar mempunyai sifat yang mudah sekali menguap. Uap bensin mempunyai berat jenis yang lebih ringan dari udara. Karena itu bahan bakar yang menyebar di lantai harus segera dibersihkan. Bila dibiarkan, uap bensin dengan udara sangat mudah menyambar percikan api dan menimbulkan kebakaran dan ledakan.

Bila ada bahan bakar yang tumpah di lantai, janganlah mengerjakan penyambungan kabel, ataupun alat yang berarus listrik, karena pekerjaan demikian dapat menimbulkan bunga api. Namun, jika terjadi kebakaran terhadap bahan bakar jangan sekali-kali menyiramny dengan air, karena bahan bakar tersebut akan mengapung di atas air dan kebakaran akan menyebar. Pergunakanlah gas racun api (extinguisher) atau pasir dan karung goni yang basah untuk memadamkan api.

 

C.      KARBON MONOKSIDA

Gas sisa pembakaran yang keluar dari knalpot (silencer) mengandung karbon monoksida (CO). Pembakaran yang sempurna  menyisakan gas karbon monoksida yang tidak berwarna, namun tetap berbahaya. Bila pembakaran tidak sempurna, maka asap hitam akan mengepul. Bila ini terjadi maka dianjurkan untuk mematikan mesin segera, karena mesti ada sesuatu yang tidak benar terutama dalam penyetelan pembakaran. Gas buang melalui knalpot dapat dijadikan indikasi kondisi mesin sebagai ukuran apakah pembakaran sempurna atau kurang sempurna. Gas ini adalah racun, masuk ke dalam paru-paru melalui pernafasan yang dapat mematikan manusia. Karena itu jika ada motor yang dihidupkan maka pintu-pintu harus dibuka semua. Sebuah workshop Otomotif harus mempunyai ventilasi yang baik. Tempatkanlah mesin-mesin percobaan pada ruang terbuka dengan sirkulasi udara yang cukup. Dianjurkan untuk tidak menghidupkan mesin percobaan terlalu lama. Bila harus melakukan pemanasan mesin, lakukanlah di luar  ruangan.

 

D.     PENGANGKAT SEPEDA MOTOR ( BIKE LIFT)

Bengkel sepeda motor yang standar dilengkapi dengan peralatan khusus pengangkatan sepeda motor. Gunanya adalah untuk kenyamanan dan kesehatan para pekerja. Hampir semua pekerjaan pada sepeda motor berada pada posisi rendah, kecuali pekerjaan pada bagian stang yang terdiri dari lampu, speedometer, lampu-lampu dan kunci kontak (Ignition Key). Dengan menggunakan alat angkat bike lift pekerja tidak perlu jongkok dalam bekerja. Pekerjaan yang membutuhkan waktu yang lama, seperti pembongkaran mesin atau transmisi, pekerja akan cepat lelah dan mengalami kesulitan menjangkau obyek kerja. Oleh karena itu, sepeda motor ditempatkan di atas bike lift dan dikunci aga tidak jatuh. Kemudian bike lift dinaikkan sehingga ketinggian obyek kerja sesuai dengan kebutuhan pekerja.

 

 

E.      PETUNJUK KHUSUS BAGI PEKERJA SEPEDA MOTOR

Beberapa peringatan yang sangat penting untuk diperhatikan bagi pekerja profesional sepeda motor adalah:

1.      Berpikirlah dulu sebelum melakukan sesuatu pekerjaan.

Adakalanya dengan sedikit saja berpikir sebelum bekerja, suatu bahaya dapat terhindar.

2.      Pada waktu bekerja, pikiran harus konsentrasi terhadap apa yang sedang dikerjakan. Jika pikiran sedang terganggu oleh hal-hal yang memang tidak dapat dilupakan janganlah berkerja. Lebih baik laporkan secara terus terang kepada pengawas atau instruktur.

3.      Di dalam workshop tidak diizinkan untuk berkelakar atau bermain-main.  Kelakar atau lelucon tentu saja akan menimbulkan tertawa dan sangat menyenangkan , tapi kelakar di dalam workshop mudah sekali berakhir dengan suatu malapetaka, yang bahkan seseorang akan mendapat cacat seumur hidup.

4.      Yakinlah bahwa anda betul-betul mengerti mempergunakan alatalat  yang akan dipakat terutama alat yang dapat menimbulkan kecelakaan seperti alat angkat, alat pengukur (tester) termasuk juga las listrik dan las karbid. Kalau masih ragu-ragu pelajarilah kembali.

5.      Alat-alat dan benda kerja hendaknya selalu dalam keadaan bersih dari serbuk besi, debu ataupun minyak-minyak.

6.      Pada waktu bekerja dengan sistem bahan bakar dan alat-alat listrik, putuskan kontak dengan battery.

7.      Pelajarilah cara mempergunakan alat pemadam kebakara (extinguisher) dan pastikan di mana tempat menyimpannya. Jika terjadi kebakaran harus tahu kepada siapa dan di mana harus melaporkan. Termasuk juga jika ada bahaya-bahaya lainnya.

8.      Pelajaran tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK)hendaknya dipelajari secara teori dan praktek.

9.      Pekerja bengkel sepeda motor melanggar undang-undang, bila melepas, mengganti dengan komponen yang bukan ditentukan pabrik pembuatnya, atau tidak dapat bekerjanya setiap peralatan untuk tujuan pengaturan kebisingan, seperti melepas atau melubangi knalpot, melepas saringan peredam suara sehingga terjadi kebisingan dan polusi udara yang akan berakibat membahayakan kesehatan masyarakat.

10.  Pekerja seharusnya memanfaatkan buku spesifikasi teknis kendaraan dalam melakukan penyetelan jarak, waktu (timing), minyak pelumas batas kekuatan puntir (torque) memutar baut dan mur sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pabrik pembuat sepeda motor. Setiap merek mengeluarkan spesifikasi sendiri.

 

Petunjuk khusus bagi pekerja sepeda motor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar