Legenda Desa Cibereng kecamatan Terisi
Just for arsip..
Sebenarnya ini adalah sebuah legenda, yang isinya masih terpengaruh olah kekhasan cerita kejawen. Namun demi keutuhan cerita dari sumbernya, LEGENDA DESA CIBERENG ini penulis ungkapkan sesuai yang diceritakan. Namun penulis menegaskan lagi ini adalah sebuah legenda....
Desa Cibereng... adalah salah satu desa yang berada ke dalam wilayah kecamatan Terisi kabupaten Indaramayu. Kecamatan Terisi memiliki 9 desa. yaitu ; CIKAMURANG/CIKAWUNG, JATIMUNGGUL, JATI MULYA, RAJASINGA, PLOSOKEREP, KARANGASEM, CIBERENG, KENDAYAKAN, dan MANGGUNGAN. Kecamatan Terisi merupakan Pemekaran dari Kecamatan Cikedung.
Desa Cibereng berada di utara wilayah Kecamatan Terisi, berbatasan dengan desa Pegagan yang termasuk wilayah Kecamatan Losarang. Desa Cibereng terbagi menjadi 4 blok yaitu, Cibereng I (sebrang kidul), Cibereng 2 (Cibereng Lor), Blok 3 (Sebrang Wetan) dan Blok 4 (Bojongkokok). Wilayah desa Cibereng di lalui sebuah sungai yang membagi 4 Blok Cibereng menjadi 2. Blok Cibereng I dan 2 diseblah Barat Sungai, dan Cibereng 3 dan 4 di sebelah Timur Sungai.
Dalam perekonomian disetiap Blok didominasi oleh segi Pertanian. terkecuali di Cibereng 1, karena telah mengarah pada segi perdagangan, atau Wirausaha.
Kesimpang siuran mengenai asal usul desa Cibereng menjadi hangat kembali dibicarakan, karena dalam salah satu program yang sedang dilaksanakan di desa Cibereng meminta mengenai hal tersebut. Maka pencarian datapun dilakukan.
Hasil dari pencarian tersebut penulis tuangkan kedalam LEGENDA DESA CIBERENG KECAMATAN TERISI KABUPATEN INDRAMAYU.
LEGENDA DESA CIBERENG
BOJONGKOKOK
Diawali dari keberadaan 3 orang pejuang pada jaman penjajahan Belanda yang "sakti", mereka menjadi perburuan Belanda karena perlawanan yang dilakukan oleh mereka. ke 3 orang tersebut di ketahui sebagai AGRANTAKA, SUNANTAKA, dan KIWANANTAKA. Mereka melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda, dengan membawahi beberapa orang. Sehingga Belanda kerepotan... hingga memburu ketiga orang tersebut. dan memaksa ketiganya bersembunyi.
Atas kesepakatan bersama ketiganya memutuskan untuk berpisah. dengan maksud memecah perburuan Belanda juga menggalang kekuatan baru. Dalam pelaksanannya ketiganya berpisah, AGRANTAKA bersembunyi ke arah desa Raja Singa, Sunantaka berpindah ke arah Tugu, dan Kiwanantaka sampai ke sebuah tepian sungai.
Perlu ditambahkan kondisi saat itu keadaan wilayahnya masih berupa hutan /padang rumput. Dalam perjalanannya KIWANANTAKA berhenti ditepi sungai yang berkelok (dalam bahasa indramayu disebut BOJONG) yang begitu banyak ditumbuhi alang-alang, dikabarkan juga KIWANANTAKA mengupayakan kelokan sungai itu menjadi lurus. Lalu ia menetap disana. seiring berjalannya waktu, satu persatu beberapa orang yang menganggap KIWANANTAKA memilki sebuah kharisma, bergabung untuk serta menetap di tepi sungai tersebut
Dikabarkan pula KIWANANTAKA memilki seorang tangan kanan yang berpostur tubuh besar, dengan nama KIPANDEGA. Bersama-sama mereka membangun desa. Makin banyaknya pendatang maka menjadikan wilayah tersebut mulai dikenal, maka KIWANANTAKA menamai wilayah tersebut dengan sebutan BOJONGKOKOK. Yang memiliki 2 istilah yaitu BOJONG dan KOKOK. BOJONG berarti kelokan sungai dan KOKOK berarti tumbuhan alang-alang. Maka sejak saat iti wilayah tersebut dinamakan desa BOJONGKOKOK. Dan untuk menghindari pengejaran terhadapnya KIWANANTAKA merubah namanya dengan nama KI JURAGAN.
NYI SIDENG
Seiring perjalanan waktu keberadaan desa BOJONGKOKOK kian ramai. Tersebutlah seorang wanita pendatang yang berpakain begitu tertutup. Ia dikenal dengan nama NYI SIDENG. Ia adalah wanita tertutup yang nyaris jarang sekali seperti wanita kebanyakan, pada jaman tersebut sangat lumrah bila warga melakukan kegiatan mencuci atau mandi di tempat umum seperti sungai dan balong/danau. Namun NYI SIDENG tidak seperti itu, ia melakukan kegiatan tersebut ketika benar-benar sepi, ketika malam hari.
Suatu saat NYI SIDENG seperti biasa mandi di malam hari. Namun tanpa ada yang menyadari ternyata NYI SIDENG memiliki cacat tubuh yaitu ia memiliki tubuh yang bergaris seperti layaknya ular. seperti hari biasa NYI SIDENG membersihkan badannya di balong pada malam hari, dan kebetulan pada saat itu bulan purnama. Pada saat yang bersamaan Ki Juragan sedang melakukan kontrol wilayah atau siskamling. Ki Juragan setelah lama melakukan pengontrolan berniat pulang, tanpa sengaja ia melewati danau dimana Nyi Sideng mandi, ia berniat mencuci kakinya. Dari danau Nyi sideng yang sedang berendam sempat melihat kedatangan Ki Juragan, dengan sgera menyelam berusaha tidak terlihat oleh Ki Juragan. Ki Juragan yang tak menyadari adanya Nyi Sideng dengan biasa mencuci kakinya.
namun terang bulan membuat Ki Juragan mengernyitkan alisnya. ada yang aneh dengan balong ini, terpaan sinar bulan tampak sekali membuat warna balong ini bergaris-garis (menyerupai warna tubuh ular). Ia tak menadari bahwa yang dilihat olehnya adalah efek dari adanya tubuh Nyi Sideng yang bersembunyi di dalam air.
Ki Juragan yang merasa itu adalah hal luar biasa, ke esokan harinya dengan segera mengumumkan perubahan nama BOJONG KOKOK dengan nama CIBERENG. CI asal kata dari CAI atau air dalam bahasa sunda, dan BERENG asal kata dari BLERENG/LORENG yang berarti bergaris warna/ berwarna-warni. maka secara termonologi CIBERENG, memilki arti desa yang memilki balong/danau berwarna-warni.
CAI BELERANG
Namun selain itu ada cerita lain yang beredar di masyarakt, yaitu adannya keterkaitan sifat kimia dari sungai yang mengalir pada desa cibereng. Menurut bebrapa pendapat lain bahwa nama CIBERENG merupakan arti dari kondisi sungai yang melintas, dimana pada awalnya pada sungai tersebut banyak mengandung unsure belerang. Sehingga CIBERENG yang dimaksudkan adalah, adanya aliran sungai (CI adalah Cai atau air)yang mengandung banyak kadar Belerang (Bereng adalah penyederhanaan dari kata BELERANG).
Entah cerita manapun yang nyata, namun paling tidak ini mampu mengingatkan pada kita sejenak untuk lebih mengenal kampong halam kita sendiri lebih dekat
Just for arsip..
Sebenarnya ini adalah sebuah legenda, yang isinya masih terpengaruh olah kekhasan cerita kejawen. Namun demi keutuhan cerita dari sumbernya, LEGENDA DESA CIBERENG ini penulis ungkapkan sesuai yang diceritakan. Namun penulis menegaskan lagi ini adalah sebuah legenda....
Desa Cibereng... adalah salah satu desa yang berada ke dalam wilayah kecamatan Terisi kabupaten Indaramayu. Kecamatan Terisi memiliki 9 desa. yaitu ; CIKAMURANG/CIKAWUNG, JATIMUNGGUL, JATI MULYA, RAJASINGA, PLOSOKEREP, KARANGASEM, CIBERENG, KENDAYAKAN, dan MANGGUNGAN. Kecamatan Terisi merupakan Pemekaran dari Kecamatan Cikedung.
Desa Cibereng berada di utara wilayah Kecamatan Terisi, berbatasan dengan desa Pegagan yang termasuk wilayah Kecamatan Losarang. Desa Cibereng terbagi menjadi 4 blok yaitu, Cibereng I (sebrang kidul), Cibereng 2 (Cibereng Lor), Blok 3 (Sebrang Wetan) dan Blok 4 (Bojongkokok). Wilayah desa Cibereng di lalui sebuah sungai yang membagi 4 Blok Cibereng menjadi 2. Blok Cibereng I dan 2 diseblah Barat Sungai, dan Cibereng 3 dan 4 di sebelah Timur Sungai.
Dalam perekonomian disetiap Blok didominasi oleh segi Pertanian. terkecuali di Cibereng 1, karena telah mengarah pada segi perdagangan, atau Wirausaha.
Kesimpang siuran mengenai asal usul desa Cibereng menjadi hangat kembali dibicarakan, karena dalam salah satu program yang sedang dilaksanakan di desa Cibereng meminta mengenai hal tersebut. Maka pencarian datapun dilakukan.
Hasil dari pencarian tersebut penulis tuangkan kedalam LEGENDA DESA CIBERENG KECAMATAN TERISI KABUPATEN INDRAMAYU.
LEGENDA DESA CIBERENG
BOJONGKOKOK
Diawali dari keberadaan 3 orang pejuang pada jaman penjajahan Belanda yang "sakti", mereka menjadi perburuan Belanda karena perlawanan yang dilakukan oleh mereka. ke 3 orang tersebut di ketahui sebagai AGRANTAKA, SUNANTAKA, dan KIWANANTAKA. Mereka melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda, dengan membawahi beberapa orang. Sehingga Belanda kerepotan... hingga memburu ketiga orang tersebut. dan memaksa ketiganya bersembunyi.
Atas kesepakatan bersama ketiganya memutuskan untuk berpisah. dengan maksud memecah perburuan Belanda juga menggalang kekuatan baru. Dalam pelaksanannya ketiganya berpisah, AGRANTAKA bersembunyi ke arah desa Raja Singa, Sunantaka berpindah ke arah Tugu, dan Kiwanantaka sampai ke sebuah tepian sungai.
Perlu ditambahkan kondisi saat itu keadaan wilayahnya masih berupa hutan /padang rumput. Dalam perjalanannya KIWANANTAKA berhenti ditepi sungai yang berkelok (dalam bahasa indramayu disebut BOJONG) yang begitu banyak ditumbuhi alang-alang, dikabarkan juga KIWANANTAKA mengupayakan kelokan sungai itu menjadi lurus. Lalu ia menetap disana. seiring berjalannya waktu, satu persatu beberapa orang yang menganggap KIWANANTAKA memilki sebuah kharisma, bergabung untuk serta menetap di tepi sungai tersebut
Dikabarkan pula KIWANANTAKA memilki seorang tangan kanan yang berpostur tubuh besar, dengan nama KIPANDEGA. Bersama-sama mereka membangun desa. Makin banyaknya pendatang maka menjadikan wilayah tersebut mulai dikenal, maka KIWANANTAKA menamai wilayah tersebut dengan sebutan BOJONGKOKOK. Yang memiliki 2 istilah yaitu BOJONG dan KOKOK. BOJONG berarti kelokan sungai dan KOKOK berarti tumbuhan alang-alang. Maka sejak saat iti wilayah tersebut dinamakan desa BOJONGKOKOK. Dan untuk menghindari pengejaran terhadapnya KIWANANTAKA merubah namanya dengan nama KI JURAGAN.
NYI SIDENG
Seiring perjalanan waktu keberadaan desa BOJONGKOKOK kian ramai. Tersebutlah seorang wanita pendatang yang berpakain begitu tertutup. Ia dikenal dengan nama NYI SIDENG. Ia adalah wanita tertutup yang nyaris jarang sekali seperti wanita kebanyakan, pada jaman tersebut sangat lumrah bila warga melakukan kegiatan mencuci atau mandi di tempat umum seperti sungai dan balong/danau. Namun NYI SIDENG tidak seperti itu, ia melakukan kegiatan tersebut ketika benar-benar sepi, ketika malam hari.
Suatu saat NYI SIDENG seperti biasa mandi di malam hari. Namun tanpa ada yang menyadari ternyata NYI SIDENG memiliki cacat tubuh yaitu ia memiliki tubuh yang bergaris seperti layaknya ular. seperti hari biasa NYI SIDENG membersihkan badannya di balong pada malam hari, dan kebetulan pada saat itu bulan purnama. Pada saat yang bersamaan Ki Juragan sedang melakukan kontrol wilayah atau siskamling. Ki Juragan setelah lama melakukan pengontrolan berniat pulang, tanpa sengaja ia melewati danau dimana Nyi Sideng mandi, ia berniat mencuci kakinya. Dari danau Nyi sideng yang sedang berendam sempat melihat kedatangan Ki Juragan, dengan sgera menyelam berusaha tidak terlihat oleh Ki Juragan. Ki Juragan yang tak menyadari adanya Nyi Sideng dengan biasa mencuci kakinya.
namun terang bulan membuat Ki Juragan mengernyitkan alisnya. ada yang aneh dengan balong ini, terpaan sinar bulan tampak sekali membuat warna balong ini bergaris-garis (menyerupai warna tubuh ular). Ia tak menadari bahwa yang dilihat olehnya adalah efek dari adanya tubuh Nyi Sideng yang bersembunyi di dalam air.
Ki Juragan yang merasa itu adalah hal luar biasa, ke esokan harinya dengan segera mengumumkan perubahan nama BOJONG KOKOK dengan nama CIBERENG. CI asal kata dari CAI atau air dalam bahasa sunda, dan BERENG asal kata dari BLERENG/LORENG yang berarti bergaris warna/ berwarna-warni. maka secara termonologi CIBERENG, memilki arti desa yang memilki balong/danau berwarna-warni.
CAI BELERANG
Namun selain itu ada cerita lain yang beredar di masyarakt, yaitu adannya keterkaitan sifat kimia dari sungai yang mengalir pada desa cibereng. Menurut bebrapa pendapat lain bahwa nama CIBERENG merupakan arti dari kondisi sungai yang melintas, dimana pada awalnya pada sungai tersebut banyak mengandung unsure belerang. Sehingga CIBERENG yang dimaksudkan adalah, adanya aliran sungai (CI adalah Cai atau air)yang mengandung banyak kadar Belerang (Bereng adalah penyederhanaan dari kata BELERANG).
Entah cerita manapun yang nyata, namun paling tidak ini mampu mengingatkan pada kita sejenak untuk lebih mengenal kampong halam kita sendiri lebih dekat
Setelah lama nyari informasi tentang asal usul desa Cibereng dari SMP kelas 1 buat tugas sejarah sampai sekarang sudah mau kelas 3 SMK akhirnya nemu juga, terima kasih informasinya lur bisa nambah nambah wawasan.
BalasHapusKalo boleh saran lanjutin ceritannya AGRANTAKA sama KIPANDEGA nya juga