Sabtu, 04 Agustus 2012
Ramadhan bulan Pelatihan Kemusliman
RAMADHAN dan LATIHAN KHUSUS bagi MUSLIM
Masih menjadi pertanyaan yang ABADI. Kenapa dalam Islam diadakan PUASA? Paling tidak petanyaan tersebut akan selalu hadir dari anak-anak yang selalu merasa heran untuk apa menyiksa diri seperti itu?
Dalam hal menjawab pertanyaan tersebut, terkadang orang tua malah menjerumuskan pemahaman sang anak dengan menjawab bahwa itu hanya sebuah RITUAL WAJIB menurut syariah memang harus dilakukan.
Mari kita menilik, beberapa perintah yang diberikan oleh Allah kepada umat, sudah semestinya memperoleh penjelasan yang LOGIS. Karena islam menyertakan BALIGH sebagai syarat utama dalam segala peribadatannya. Lalu bagai mana dengan puasa?
Menyertakan berbagai segi kemanfaatan BERPUASA akan membantu. Ramadhan merupakan LATIHAN INTENSIF yang dilakukan bagi para atlet yang bernama MUSLIMN dalam memenuhi KEMUSLIMANNYA.
Pertama wujud menahan diri dari hawa nafsu menjadi mutlak, menjaga diri untuk mengekang segala keinginan yang bersifat mudhorot (merugikan). Pengekangan yang ditegaskan dalam berpuasa dimulai dari menahan lapar dan dahaga, nafsu batiniayah suami-istri, nafsu berucap gunjingan dan sebaginya merupakan latihan DAHSYAT sehingga dimungkinkan mempertinggi kemampuan pengendalian diri.
Lebih lanjut kita telisik dari kegiatan SAHUR yang dilakukan, disana terdapat latihan untuk membiasakan diri bangun sebelum shubuh, juga terbiasa mempersiapkan diri dalam menjalankan kegiatan (PUASA)
Kegiatan TARAWIH dengan jumlah rakaat yang relatif banyak merupakan latihan yang baik untuk melakukan sunah sunah shalat lainnya.
Budaya TADARUS, merupakan traning camp / latihan khusus untuk terus membiasakan diri mengaji.
Zakat Fitrah menjadi penegasan tentang pembiasaan bershadaqah dalam keseharian.
Berbuka dengan Tidak berlebih, merupakan cerminan untuk kita tidak menjadi berlebihan dalam hidup.
Berbagi TAJIL/berbuka bersama merupakan ungkapan kepedulian pada sesama.
Maka Ramadhan tidaklah salah bila diartikan sebagai bulan PELATIHAN KILAT untuk membuat kita mampu melewati aktifitas hidup dengan KEMUSLIMAN kita.
Maka akan menjadi terbalik bila kita beranggapan, hanya akan memaksakan KEMUSLIMAN kita ketika di bulan RAMADHAN. Sebaliknya kita harus menganggap RAMADHAN adalah ajang latihan, sehingga ketika RAMADHAN usai, kita telah siap melewati semua bulan dengan kemampuan terbaik kita sebagai MUSLIM.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar